POCO F7 Diperkirakan Meluncur Akhir Mei dengan Spesifikasi Flagship-Lite

Poco, sub-brand Xiaomi, diperkirakan menambahkan model “vanilla” POCO F7 ke jajaran F7 Series pada akhir Mei 2025.

Setelah F7 Ultra dan F7 Pro resmi mendarat di Indonesia pada 15 April lalu, F7 standar diharapkan diumumkan global, termasuk India dan Indonesia antara 25–31 Mei 2025.  

Kehadiran POCO F7 menutup rangkaian seri F7: Ultra, Pro, dan vanilla. F7 Ultra/Pro menyasar flagship-lite, sedangkan F7 standar diposisikan sebagai opsi lebih terjangkau dengan performa tinggi.

Tren global kini menuntut baterai besar dan refresh rate tinggi, dua kelebihan F7 Series.  

Bocoran berasal dari POCO Global (Xiaomi) dan tipster Yogesh Brar (@heyitsyogesh) di X. Di Indonesia, POCO Indonesia akan memasarkan melalui kanal resmi Xiaomi dan mitra e-commerce.  

POCO F7 diprediksi adalah rebrand Redmi Turbo 4 Pro dengan spesifikasi utama:  

• Chipset Snapdragon 8s Gen 4 (4 nm)  
• Layar OLED 6,83″ (1.280×2.800 px), 120 Hz  
• RAM hingga 16 GB, penyimpanan hingga 1 TB  
• Kamera utama 50 MP + ultrawide 8 MP  
• Baterai 7.550 mAh, 90 W wired charging citeturn3view0  

Menurut Yogesh Brar (23 April 2025), POCO F7 akan diluncurkan “by the end of May” 2025, yakni pada rentang 25–31 Mei 2025.  

Acara peluncuran global kemungkinan disiarkan melalui kanal YouTube POCO Global. Di Indonesia, penjualan resmi F7 Ultra/Pro sudah lewat Mi Store dan marketplace, sedangkan F7 standar menyusul akhir Mei.  

Strategi yang akan diulang:  

• Pengumuman global via streaming online  
• Pre-order di situs resmi dan e-commerce  
• Penjualan offline di Mi Store dan toko mitra  
• Flash sale dan bundling promo operator seluler  

Di Indonesia, permintaan perangkat dengan baterai besar dan charging cepat tinggi. POCO F7 standar (~7.500 mAh) akan bersaing langsung dengan Realme 12 Pro dan Samsung A56 5G di segmen mid-high.  

Jika dipatok Rp 6–7 juta (12/256 GB), strategi “Extreme Performance, Extreme Price” POCO semakin kuat. Harga lokal biasanya 5–10% di atas pasar global karena pajak dan TKDN.