Bocor, Galaxy Z Fold 7 Dukung Qi2 dan Jadi Foldable Pertama Samsung yang Mendukungnya

Bocor, Galaxy Z Fold 7 Dukung Qi2 dan Jadi Foldable Pertama Samsung yang Mendukungnya
Render Galaxy Z Fold 7, Image: Android Headlines/ via OnLeaks

RINGKASAN

  • Galaxy Z Fold 7 tercatat mendukung Qi2 Ready, namun tanpa magnet internal.
  • Kecepatan pengisian nirkabel tetap di 15W, tanpa peningkatan dari model sebelumnya.
  • Samsung tampaknya lebih fokus pada efisiensi daripada kecepatan pengisian.

Di tengah ekspektasi tinggi para penggemar Samsung terhadap inovasi yang akan dilakukan pada Galaxy Z Fold 7, Samsung justru memilih inovasi konservatif dalam hal pengisian daya. Meskipun mendukung Qi2 Ready, absennya magnet internal dan kecepatan pengisian yang stagnan menimbulkan pertanyaan apakah ini langkah maju atau hanya kosmetik?

Baru-baru ini, sebuah perangkat Samsung dengan nomor model SM-D637U muncul di database Wireless Power Consortium (WPC). Berdasarkan pola penamaan sebelumnya, besar kemungkinan perangkat baru ini adalah Galaxy Z Fold 7 versi operator AS.

Yang menarik, melihat data tersebut, perangkat ini tercatat memberikan dukungan sertifikasi Qi 2.1.0, dan akan menjadikannya foldable pertama Samsung yang memiliki dukungan Qi2 Ready.

“Qi2 Ready” berarti perangkat mendukung standar Qi2, namun sangat disayangkan Samsung sepertinya tidak akan membekalinya dengan magnet bawaan untuk penyelarasan. Artinya, pengguna memerlukan casing khusus yang memiliki magnet untuk memanfaatkan fitur Magnetic Power Profile (MPP).

Sertifikasi Qi2 Ready Galaxy Z Fold 7
Image: Wireless Power Consortium

Teknogi baru Qi2 yang disematkan pada Samsung Galaxy Z Fold 7 yang terdaftar dengan nomor model SM-D637U di database Wireless Power Consortium (WPC), memungkinkan perangkat memiliki kecepatan pengisian nirkabel tetap di 15W.

Sementara itu, kapasitas baterai dan kecepatan pengisian kabel juga tidak berubah, masing-masing tetap di 4.400mAh dan 25W, sebagaimana tercantum dalam sertifikasi UL Demko yang baru-baru ini terungkap. Di saat pesaing seperti Oppo Find N5 menawarkan pengisian kabel hingga 80W, keputusan Samsung ini tampak konservatif yang menimbulkan banyak perdebatan.

Bahkan dengan keputusan Samsung untuk tidak lagi menyematkan magnet internal mungkin didasarkan pada keterbatasan ruang dalam desain foldable. Namun, ini juga bisa mencerminkan strategi perusahaan yang lebih fokus pada efisiensi dan stabilitas daripada kecepatan pengisian.

Dengan rumor bahwa Samsung tengah mengembangkan standar Qi 2.2 dengan kecepatan hingga 50W, mungkin perusahaan memilih untuk menunggu teknologi tersebut matang sebelum mengimplementasikannya ke produk flaghsip terbaru mereka.

Galaxy Z Fold 7 menunjukkan bahwa untuk saat ini Samsung masih berhati-hati dalam mengadopsi teknologi pengisian terbaru. Meskipun mendukung Qi2 Ready, absennya magnet internal dan kecepatan pengisian yang stagnan menandakan bahwa perusahaan lebih memilih stabilitas daripada inovasi agresif.

Lantas, apakah ini cukup untuk mempertahankan posisi Samsung di pasar foldable yang semakin kompetitif?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *